|
Untuk proses pemijahan cupang bisa mengikuti langkah langkah dibawah ini :
1. Siapkan pasangan yang akan dikawinkan dan siapkan 1 pasang lagi sebagai pasangan cadangan apabila tidak berjodoh.
2. Beri makan pasangan tersebut 2
kali sehari dengan pakan hidup atau beku seperti jentik nyamuk/cuk,
kutu air, atau blood worm. Hindari pemberian cacing rambut pada ikan
betina khususnya yang akan dipijahkan, karena berdasarkan pengalaman
seringkali menyebabkan ikan betina sulit bertelur.
3. Tempatkan jantan dan betina
dalam wadah yang berdampingan atau masukkan betina kedalam botol
kemudian masukkan ketempat jantan bersama botol tersebut agar mereka
dapat saling melihat. Biarkan mereka diisolasi selama lebih kurang 3
hari.
Persiapkan Wadah Pemijahan
1.
Anda dapat menggunakan wadah berupa aquarium, gentong atau ember/baskom
plastik sebagai tempat pemijahan. Jangan gunakan tempat yang terlalu
lebar.
2. Isi dengan air yang
telah diendapkan dengan kedalaman antara 10 s/d 15 Cm. (4 s/d 5 inches).
Ini dimaksudkan agar suhu air didasar tidak terlalu dingin, memudahkan
si jantan merawat telur dan burayak yang jatuh dari busa. Suhu yang
dibutuhkan antara 21 hingga 31 derajad Celcius, untuk pemijahan idealnya
adalah 25 derajad Celcius.
3.
Siapkan media pijah (substrat) bisa berupa tanaman air seperti Java
Moss, daun ketapang kering, potongan styrofoam atau serabut rafia atau
lembaran plastik bening tempat si jantan membuat busa/sarang untuk
meletakkan telur.
Biasanya sering menggunakan
plastik bening dengan pertimbangan karena bisa memonitor telur dengan
melihat dari bagian atas, tidak membusuk, tidak tenggelam dan relatif
lebih bersih. Ukuran plastik cukup 10x15 cm. atau 10x10 cm. saja.
Penjodohan Dan Pemijahan. Pada indukan jantan yang matang warna siripnya
terlihat lebih cerah dan pada induk betina perutnya terlihat membuncit
dan secara transparan kita dapat melihat telur pada saluran
pengeluarannya.
1. Masukkan jantan terlebih
dahulu ke wadah pemijahan yang telah disiapkan dan biarkan selama 1 hari
agar si jantan merasa nyaman ditempat baru tersebut.
2.
Masukkan betina dalam botol secara perlahan kedalam wadah pemijahan.
Ini dimaksudkan agar si betina tidak mengganggu jantannya membangun
sarang dan agar mereka saling memandang dan melihat apakah mereka
"berjodoh" satu dengan yang lainnya.
3.
Dalam tempo antara 2 hingga 8 jam si jantan akan membangun busa pada
substrat yang akan digunakan sebagai tempat bercumbu dan bulan madunya.
Sarang dibuat oleh sijantan
dengan cara mengambil gelembung udara dari permukaan dan melepaskannya
dibawah permukaan daun atau tanaman air yang mengapung dipermukaan air.
Apabila betina tertarik dengan sijantan dan siap untuk dikawinkan dapat
dilihat pada tanda berbentuk vertical melintang ditubuhnya dengan warna
gelap. Tapi jangan terburu-buru untuk mencampur keduanya, biarkan pada
tempatnya masing-masing selama 1 hingga 2 hari.
4. Lepaskan betina pada sore keesokan harinya.
5. Si jantan akan segera
mendekati dan merayu si betina sambil mengembangkan sirip-siripnya
seperti layaknya hendak bertarung. Ini merupakan hal yang lumrah dan
merupakan naluri mereka untuk menunjukkan bahwa mereka sangat kuat dan
akan menghasilkan anak-anak yang juga kuat agar dapat survive di alam
bebas.
6. Pada saat pemijahan tubuh si
jantan akan melilit dan menyelubungi tubuh induk betina membentuk huruf
"U" dengan ventral saling berdekatan sampai betina mengeluarkan telur
yang segera dibuahi oleh sperma si jantan. Telur-telur tersebut akan
berjatuhan kedasar dan segera diambil si jantan dengan mulutnya untuk
diletakkan disarang busa. Proses pemijahan ini bisa berlangsung selama
berjam-jam dan dengan proses yang berulang-ulang, dan merupakan ritual
yang sangat menarik untuk dilihat.
7. Aktifitas pemijahan berakhir dengan tanda-tanda si jantan mengusir betina agar menjauh dari sarang busa.
8. Setelah aktifitas pemijahan
selesai segera angkat induk betina dan letakkan di aquarium pengobatan
dengan diberikan metylene blue/pomate untuk pengobatan luka-luka akibat
pemijahan, dan dapat dikawinkan lagi setelah 3-4 minggu. Selanjutnya
tugas menjaga telur dan merawat bayi diambil alih oleh si jantan.
9. Apabila selama 3 hari si
jantan tidak membuat sarang busa atau si betina tidak mau bertelur
segera angkat dan gantikan dengan pasangan cadangan.
10. Ulangi proses diatas dengan pasangan pengganti/cadangan.
11. Telur-telur yang fertile
akan menetas setelah 24 jam pada suhu berkisar 25 derajat Celcius. Dan 2
hari kemudian akan terlihat burayak seukuran jarum dengan warna
kehitaman.
12. Bila burayak telah dapat
berenang bebas indukan jantan dapat segera diangkat dan tempatkan pada
aquarium pengobatan/karantina. Setelah 7 hari indukan jantan telah siap
untuk dikawinkan lagi. Perlu dicatat bahwa Bettas tidak akan pernah mau
kawin dengan pasangan yang bukan pilihannya, jadi anda tidak bisa
memaksa mereka untuk kawin seperti "Siti Nurbaya".
PEMBESARAN
Burayak sampai umur 2-3 hari
tidak perlu diberi makan karena adanya cadangan kuning telur (egg yolk)
dalam tubuhnya. Pembesaran burayak tidak sesulit seperti yang kita
bayangkan asal kita mengetahui tahap-tahapnya, dan itu merupakan
tantangan tersendiri bagi para breeder.
1. Dengan meletakkan tanaman air pada wadah pemijahan berguna dalam menyumbangkan sedikit infusoria secara alami buat burayak.
2. Setelah burayak dapat
berenang bebas secara otomatis dan naluri alamiahnya akan berburu untuk
makan, dan secara naluri pula mereka dengan atraktif akan menyerang
sesuatu yang bergerak.
3. Pada saat burayak berumur 3-4
hari dapat diberikan vinegar eels, gerakannya disukai serta menarik
minat burayak dan bentuknya yang sangat kecil cukup pas untuk burayak
memakannya. Anda dapat juga memberi makan burayak dengan infusoria,
rotifera atau micro worms.
4. Setelah burayak berumur 1
minggu dapat diberikan pakan kutu air saring atau BBS (Baby Brine
Shrimp)/Artemia yang telah dikultur.
5. Pemberian kutu air dan
Artemia bisa dilanjutkan hingga burayak berumur 3 minggu, dan dapat juga
dicampur/divariasi dengan cacing tubifex sp., chironomus sp., ataupun
vinegar eels karena pertumbuhan burayak sering kali tidak sama.
6. Pada umur 5 minggu burayak
siap untuk dilakukan pendederan atau dipindahkan ketempat yang lebih
besar ataupun kolam. Pada saat ini porsi pemberian pakan lebih banyak
dan dilakukan penggantian air secara kontinyu.
7. Pada usia 4 hingga 6 minggu
burayak mulai terbentuk organ labyrinth nya dan mereka mulai menuju
permukaan untuk bernafas (mengambil oxygen langsung dari udara).
8. Setelah lewat umur 6 minggu pemberian diet makanan mulai variatif, jentik nyamuk (cuk), kutu air dan bloodworm.
9. Lakukan penggantian air
sebanyak 30% dengan cara siphon atau membuka drain/valvenya, sekaligus
membersihkan kotoran dan sisa pakan yang ada didasar. Kemudian tambahkan
air baru yang telah diendapkan secara lembut/perlahan. Sejak usia 4
minggu naluri bertarung sudah mulai tampak dan penggantian atau
penambahan air baru/bersih akan merangsang aktivitas hormonal ikan yang
mengarah kepada agresivitasnya. Untuk meminimize pertarungan gunakan
tempat atau space yang lebih besar atau dapat juga meletakkan tanaman
air hidrilla atau dapat juga menggunakan serabut rafia untuk menghindari
pertemuan langsung yang berakibat timbulnya pertarungan.
10. Umur 7 hingga 8 minggu mulai dapat disortir jantan atau betina.
11. Umur 10 hingga 12 minggu
dapat disortir berdasarkan grade A, B, atau C. pisahkan mereka karena
masing-masing memiliki nilai jual yang berbeda.
12. Pilih anakan yang kwalitas baik atau super, dan diletakkan mereka dalam aquarium terpisah
(soliter). Gunakan aquarium
berukuran minimal 15x15x20 Cm. dan lakukan penggantian air 30% - 50%
setiap 3 – 7 hari. Kunci utama dalam perawatan adalah kwalitas air yang
baik dan pakan yang baik, karena hal ini berakibat langsung terhadap
kesehatan dan pertumbuhan ikan.
0 komentar:
Posting Komentar